Kamis, 15 Januari 2009































Profil
Navigasi


-->
Profil
Organisasi
Diagram
Human Resources
Penelitian
Pemuliaan Tanaman
Bioteknologi Tanaman
Ilmu Tanah dan Agronomi
Proteksi Tanaman
Engineering dan Lingkungan
Pengolahan Hasil dan Mutu
Sosio Ekonomi
Bidang Usaha
Laboratorium Kultur Jaringan
Laboratorium Analisis Daun, Tanah dan Pupuk
Laboratorium Evaluasi Kualitas Produk Perkebunan
Laboratorium Proteksi Tanaman
Rumah Kaca
Stasiun Klimatologi
Substasiun dan Kebun Percobaan
Publikasi
Jurnal
Prosiding
Warta
Bisnis
Laboratorium Pelayanan PPKS
Buku Terbitan PPKS
Jasa Pelayanan
Produk
Pelatihan
Bidang Kultur Teknis
Pengolahan, Ekonomi dan SDM
Webstore
Info Sawit



Webmail Login
Username Password Remember me
Berita Terbaru
Unit Layanan & Informasi Kelapa Sawit
Newsletter
max_length) {
alert("Please enter use a shorter Subscriber Name. Thanks.");
return false;
}
if(document.lettermanMod.subscriber_name.length

Keep yourself updated with our FREE newsletters now!
Name E-mail
Subscribe Unsubscribe

Exhibition

WORLD PALM OIL SUMMIT & EXHIBITION
Site Statistics
People Online
: 10
Today Visits
: 76
Total Visitors
: 161,244
Total Hits
: 549,418
Profil

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) merupakan lembaga penelitian yang berdedikasi khusus pada kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan PPKS mencakup aspek kultur teknis, pengolahan minyak, permesinan dan sosial ekonomi. PPKS juga secara aktif memberikan layanan teknis pada industri kelapa sawit. Meskipun PPKS adalah lembaga nir laba, PPKS menempatkan diri sebagai bagian dari bisnis sehingga penelitian-penelitiannya berorientasi pada bisnis, baik yang berskala kecil maupun besar.
Pakar
Sebagai lembaga penelitian, PPKS didukung oleh 15 orang Doktor, 12 Magister dan 34 orang sarjana dengan berbagai spesialisasi. Para peneliti membentuk kelompok-kelompok peneliti (kelti) yaitu kelti Pemuliaan Tanaman, kelti Bioteknologi Tanaman, kelti Tanah dan Agronomi, kelti Proteksi Tanaman, kelti Enjinering dan Lingkungan, kelti Pengolahan Hasil dan Mutu dan kelti Sosial Ekonomi.
Reputasi PPKS
Dari sekitar 364 juta tanaman kelapa sawit yang ada di Indonesia, 80% berasal dari hasil penelitian PPKS.PPKS saat ini memberikan jasa rekomendasi pemupukan bagi 350 ribu hektar kebun kelapa sawit dan memberikan jasa studi kelaikan pembangunan kebun bagi 30% kebun yang dibangun pada era 1990 - 1999. PPKS memiliki laboratorium kultur jaringan yang terbesar di dunia
Produk
Penelitian PPKS
Bahan Tanaman Unggul
Proteksi Tanaman Secara Hayati
364 juta tanaman kelapa sawit unggul hasil penelitian PPKS telah ditanam di seluruh Indonesia. Saat ini, PPKS menyediakan 9 pilihan varietas bahan tanaman kelapa sawit unggul yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan jenis lahan.

Program proteksi tanaman sudah berhasil mengisolasi musuh alami Ganoderma boninense jamur yang menyebabkan penyakit membusuk secara mendasar. Jamur tidaklah hanya untuk tujuan pencegahan tetapi juga menyembuhkan pada tahap infeksi tertentu. Penelitian pada bidang ini telah mengenali jamur Cordyceps aff militaris, virus b Nudaurelia merupakan musuh alami ulat bulu.
Produk Pangan dan Non-Pangan
Engineering
PPKS telah menghasilkan teknologi pembuatan minyak makan kaya vitamin A, diperkaya omega-3, baking dan frying shortening, pelumas, biodesel, biolilin dan bioemolien dari minyak sawit.
PPKS telah menciptakan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (P K S) dan Pabrik minyak goreng supermini, mesin pengempa Tandan Kelapa Sawit (TKS) untuk bahan baku kertas, mesin pengurai serta, mesin perajang TKS, reaktor pengolah limbah cair.
Pemanfaatan Limbah
Teknologi pembuatan kertas dari pulp TKS, pemanfaatan serat untuk polypot, papan partikel, serat berlateks, teknologi pembuatan arang dari cangkang dan TKS, pengurai serat TKS, reaktor pengolah limbah cair, kompos dari TKS dan beberapa produk lainnya.
Produk Pelayanan PPKS
Jasa Kepakaran
Jasa Pelatihan
PPKS memberikan jasa layanan rekomendasi pemupukan, supervisi teknis kebun, pabrik, dan jasa studi kelaikan. PPKS memberikan rekomendasi bagi 400 ribu hektar kebun kelapa sawit dan pada 1990 - 1999 melakukan kajian kelaikan untuk 400 ribu hektar. PPKS juga memberikan masukan bagi kebijakan pengembangan industri kelapa sawit di pemerintah provinsi Sumatera Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua serta pemerintah pusat.
PPKS menyediakan jasa pelatihan dalam segala aspek termasuk perkebunan, industri pengolahan, industri hilir dan keuangan. Pelatihan diberikan oleh peneliti yang qualified dan berpengalaman.Pelatihan dapat dilakukan di PPKS, maupun di perusahaan yang memerlukan. Pelatihan dilakukan secara teori di kelas dan praktek di lapang. PPKS telah berpengalaman melakukan pelatihan bagi pekebun kecil (rakyat), petugas perkebunan besar BUMN dan swasta, petugas di PKS, dan lembaga perbankan.
Jasa Analisis Laboratorium
Jasa Penyediaan Tanaman
PPKS menjual jasa analisis laboratorium untuk sertifikasi mutu minyak, pupuk, limbah cair, tanah, air, bahan penyegar dan pestisida. Laboratorium PPKS dilengkapi dengan peralatan modern dan tenaga yang terampil.
PPKS memiliki 7.000 pohon induk hasil kegiatan pemuliaan. Pohon induk PPKS mampu menghasilkan 50 juta kecambah sawit per tahun apabila seluruhnya diaktifkan. Harga kecambah PPKS bersaing dan penjualannya disertai dengan layanan supervisi teknis pembibitan cuma-cuma bagi pembeli lebih dari 100 ribu kecambah.
Kerjasama Penelitian
PPKS menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga di dalam dan di luar negeri, seperti universitas, PTP Nusantara, dan PT Perkebunan Swasta, BIOTROP, lembaga penelitian lain di bawah LRPI atau Badan Litbang Pertanian, PT. Indofood, ISOPB (International Society of Oil Palm Breeders), ISOPA (International Society of Oil Palm Agronomist), CIRAD (Perancis), Unilever (Inggris), Universitas Gottingen (Jerman) dan Australia untuk penelitian gulma. PPKS membuka diri untuk bekerjasama dengan semua pihak demi kemajuan industri kelapa sawit Indonesia.

Sejarah perkebunan kelapa sawit
Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah
Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang
Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1911.
Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.
[2]
Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia).
Baru semenjak era
Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di
Asia Tenggara yang berasal dari Afrika.

[sunting] Catatan kaki







[ Back ]

(C) 2009 Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Designed by
PT Data Kreasi Indotama and maintaned by M. Thamrin Nst.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar